My Twitter

Kamis, 21 Mei 2015

Cerbung : Aku Sama Siapa


Aku Sama Siapa Chapter 1

Authors :
FAnisa Ainurrohmah
Yuuni DA.

Rate : T

Genre : Friendship/Horror/Mysteri

Pukul 14.00.
Bel berbunyi 3x. Waktunya pulang.

Yuuni membereskan bukunya lalu ikut doa bersama. Satu persatu murid keluar kelas. Tinggal Yuuni sendirian. Dia ada janji dengan Nurul, dia bilang ada kejutan untuk Yuuni. Beberapa saat kemudian nurul datang dengan wajah gembira. Tanpa berkata apa-apa digandengnya tangan Yuuni.

”Kita mau kemana?” tanya Yuuni.
”Udah ikut aja”

Mereka berjalan melewati gerbang sekolah. Lurus menyebrang jalan ke warung depan sekolah. Di dalam warung ada Dhea sedang duduk santai menikmati es teh.
”Eh mana? Kok belum datang?” tanya nurul.
Baru keluar katanya. Udah tunggu aja” .
Yuuni jadi bingung dan penasaran, sebenarnya apa sih kejutannya, dan kenapa ada kejutan segala. Ini bukan hari ulang tahunnya. Tapi ultahnya......,ah sudahlah.

Sambil menunggu, mereka mengobrol dan bercanda ria. ”Hai girls! Sorry lama,” sapa seseorang yang baru datang. Yuuni kaget bukan main. Dia hafal betul suara itu, itu suara Iqbal mantannya di SMP. Otomatis Yuuni jadi salah tingkah. ”Iya gak papa,” jawab Nurul santai.

Iqbal mengambil tempat di samping Dhea.Bersebrangan dengan Yuuni. Dhea dan Nurul tersenyum geli membuat Yuuni kesal. Mereka seperti menikmati kesalah tingkahannya.

Kalian kenapa sih? Kok bahagia banget?“ tanya Iqbal. ”Ya bahagia lah, kan ini hari ultah kamu Bal. Apalagi mau ditraktir. Yang kenapa tuh Yuuni, diem aja dari tadi” jawab Dhea.

Baru Yuuni ingin membela diri, tapi suara perutnya yang keroncongan lebih dulu berbunyi. Membuat semuanya tertawa. Acara traktiran itu berjalan sempurna. Iqbal bercerita soal sekolah barunya. Dhea bercerita soal teman sekelasnya. Sedangkan Nurul bercerita soal grup musiknya. Yuuni mengeluhkan kelasnya yang bersebelahan dengan kantin.

”Ngomong ngomong soal kantin kalian tau kan mitos di sekolah kalian?”
”Mitos apa bal?” tanya Dhea.
”Kalian gak tau, dulu di belakang sekolah kalian itu kuburan”
Yang bener? Kuburan siapa? Trus ada hantunya gitu?”tanya Dhea penasaran.
Iya, katanya sih kuburan siswa situ. Korban bully gitu deh. Katanya kalo ada siswa yang duduk sendiri di kantin nanti ditemenin dia”
Ih, jangan nakut –nakutin dong bal” kata Nurul
Gue juga baru tau tadi, itu juga katanya” sahut Iqbal santai.
Katanya melulu, Kapan faktanya?” kata Yuuni dengan sinis. Iqbal yang melihat ekspresi Yuuni jadi gak enak hati. Suasana jadi hening.
Untuk mencairkan suasana nurul memulai percakapan ”Nisa mana ya? Kok gak dateng –dateng sih?”.
Gak bisa katanya, ada kerja kelompok” sahut Dhea.
Ya ampun, gue juga ada janji nih. Duluan ya friends!” Yuuni menenteng tasnya, tapi belum sempat melangkah Iqbal bertanya “Jadi lo mau pergi gitu aja?”.
Hmmm.., ya iyalah nanti telat janjiannya” jawab Yuuni singkat.

Dududududu.....lalalalala....dududududu.....lalalalala
Ringtone ponsel Nisa berbunyi keras, memaksanya beralih dari prnya ke ponselnya..
Dari Nurul? Tumben?

Hallo?”
“Nisa? Kita harus gimana?” Loh kok suara Dhea yang terdengar.
“ini Dhea ya? Apa maksudnya kita?”
Ya aku sama Nurul lah Nis. Gimana nih Yuuni kayaknya marah deh”
Ya minta maaf dong, pasti dimaafin kok”
Iya tapi gimana? Kamu aja ya yang minta maaf, pliss!”
Kok aku sih?!”
Kan ini rencana kamu Nis, udah ya kalo berhasil kabarin ya”
Tapi kan...tutt....tutt...tuttt”

Terpaksa deh Nisa menelepon Yuuni, menjelaskan semuanya dan meminta maaf. Tapi diluar perkiraan Yuuni malah marah-marah.
Gak semudah itu, gak enak tau ketemu mantan lagi! Kalo kalian mau aku maafin, kalian harus ambilin buku aku yang ketinggalan di kelas malam ini juga”
“tapi Yun...”
“TERSERAH!” tuttt....tuttt..tuttt..

Hufft

Yuuni merasa lebih lega setelah menumpahkan kemarahannya. Tapi dia sedikit menyesal kenapa dia bisa sekasar itu. Satu lagi yang disesalinya, pertanyaan Iqbal.

Dia tau apa maksud iqbal, dia pasti mengharapkan ucapan ulang tahun dari yunni. Atau sekedar terimakasaih atas traktirannya. Tapi lebih lama Yuuni bersama Iqbal, lebih banyak kekecewaan yang diingatnya.

Nisa melelpon Dhea dan menjelaskan semuanya,akhirnya mereka sepakat bertemu di sekolah.15 menit kemudian Nurul, Dhea dan Nisa tiba di sekolah. Untung saja malam ini sekolah mereka sedang ada acara jadi tidak sesepi biasanya. Bukan berarti mereka bisa bebas berkeliaran. Tidak lama kemudian seorang anggota OSIS kelas 2, yang biasa dipanggil Tia mencegat mereka.
Mau kemana?” tanya Tia.
Ambil buku Kak,” jawab Dhea singkat
Yang bener?”
Iya kak, kalo gk percaya ikut aja temenin kita” jawab Nisa.

Karena takut ada apa-apa dan dia disuruh tanggung jawab Tia akhirnya mengikuti mereka. Dhea dan Nurul masuk ke kelas mencari buku Yuuni. Sedangkan Nisa dan duduk menunggu di kantin sebelah kelas. Sudah 5 menit tapi Dhea dan Nurul belum juga keluar, Tia mulai bosan dan pergi meninggalkan Nisa sendirian.

Nisa sebenarnya juga bosan, karena kantin di kantin itu gak ada siapa”, tiba-tiba angin berhembus kencang dan Nisa dikagetkan oleh tepukan di pundaknya. Dia menoleh, ternyata Nurul.
Hufft ngagetin aja rul, udah bukunya?”
Udah nis, pulang yuk” jawab Nurul
Loh Dhea mana?”
Udah pulang duluan. Aku nginep di rumah kamu ya, aku.udah izin kok”

Nisa mengiyakan saja. Setibanya di rumah Nisa nurul mulai menangis. Nisa yang bingung mengajaknya ke kamar. “ Kamu kenapa rul?”
Aku di bully nis, semuanya jahat sama aku...huhuhuhu”
Siapa yang bully kamu? Kamu gak boleh lemah rul, kamu harus berani sama mereka. Seenggaknya kamu harus lapor guru”
Nurul berhenti menangis lalu menoleh pada Nisa “ Gitu ya Nis. Kalo ditu aku gak akan sedih lagi deh. Sekarang aku mau tidur aja”. Nurul kemudian berbaring di kasur dan tertidur. Sedangkan Nisa mengunci pintu lalu tidur di samping Nurul.

Paginya  Nisa tidak menemukan Nurul di mana pun. “Apa sudah pulang ya?” pikirnya. Nisa lalu mandi dan berangkat sekolah. Tapi bagaimana bisa pintunya masih terkunci.


Di sekolah Nurul, Dhea dan Yuuni sudah menunggu Nisa. Begitu Nisa terlihat mereka langsung menghampiri. “Nis, kamu kemana aja? Katanya kemarin ngilang gitu aja”  tanya Yuuni. “Kamu gak papa kan, gak ketemu yang aneh-aneh kan?” tanya Dhea. “Maksud kalian apa sih? Aku kemarin kan pulang sama Nurul. Ya kan rul?”
“ Aku pulang sama Dhea Nis” jawab Nurul
“Gak mungkin, kamu kemarin tidur di kamar aku rul” Nisa meyakinkan
“Nggak Nis aku nginep di rumah Dhea”
“Jadi? Jadi aku pulang sama siapa kemarin? Aku tidur sekamar sama siapa? Itu gak mungkin hantu kan?”


TO BE CONTINUED

1 komentar: