Aku Sama Siapa Chapter 1
Authors :
FAnisa Ainurrohmah
Yuuni DA.
Rate : T
Genre :
Friendship/Horror/Mysteri
Pukul 14.00.
Bel berbunyi 3x.
Waktunya pulang.
Yuuni membereskan
bukunya lalu ikut doa bersama. Satu persatu murid keluar kelas. Tinggal Yuuni sendirian.
Dia ada janji dengan Nurul, dia bilang ada kejutan untuk Yuuni. Beberapa saat
kemudian nurul datang dengan wajah gembira. Tanpa berkata apa-apa digandengnya
tangan Yuuni.
”Kita mau kemana?”
tanya Yuuni.
”Udah ikut aja”
Mereka berjalan
melewati gerbang sekolah. Lurus menyebrang jalan ke warung depan sekolah. Di
dalam warung ada Dhea sedang duduk santai menikmati es teh.
”Eh mana? Kok belum
datang?” tanya nurul.
”Baru keluar katanya. Udah
tunggu aja” .
Yuuni jadi bingung
dan penasaran, sebenarnya apa sih kejutannya, dan kenapa ada kejutan segala.
Ini bukan hari ulang tahunnya. Tapi ultahnya......,ah sudahlah.
Sambil
menunggu, mereka mengobrol dan bercanda ria. ”Hai girls! Sorry lama,” sapa seseorang yang
baru datang. Yuuni
kaget bukan main. Dia hafal betul suara itu, itu suara Iqbal mantannya di SMP. Otomatis Yuuni jadi salah tingkah. ”Iya gak papa,” jawab Nurul santai.
Iqbal mengambil
tempat di samping Dhea.Bersebrangan
dengan Yuuni. Dhea dan Nurul tersenyum geli
membuat Yuuni kesal. Mereka seperti menikmati
kesalah tingkahannya.
”Kalian kenapa sih? Kok bahagia banget?“ tanya Iqbal. ”Ya bahagia lah, kan ini
hari ultah kamu Bal.
Apalagi mau ditraktir. Yang kenapa tuh Yuuni, diem aja dari tadi”
jawab Dhea.
Baru Yuuni ingin membela diri,
tapi suara perutnya yang keroncongan lebih dulu berbunyi. Membuat semuanya
tertawa. Acara traktiran itu berjalan sempurna. Iqbal bercerita soal sekolah
barunya. Dhea bercerita soal teman sekelasnya. Sedangkan Nurul bercerita soal grup
musiknya. Yuuni
mengeluhkan kelasnya yang bersebelahan dengan kantin.
”Ngomong ngomong
soal kantin kalian tau kan mitos di sekolah kalian?”
”Mitos apa bal?”
tanya Dhea.
”Kalian gak tau,
dulu di belakang sekolah kalian itu kuburan”
”Yang bener? Kuburan siapa?
Trus ada hantunya gitu?”tanya Dhea
penasaran.
”Iya, katanya sih kuburan siswa
situ. Korban bully gitu deh. Katanya kalo ada siswa yang duduk sendiri di
kantin nanti ditemenin dia”
”Ih, jangan nakut –nakutin dong bal” kata Nurul
”Gue juga baru tau tadi, itu
juga katanya” sahut
Iqbal santai.
”Katanya melulu, Kapan
faktanya?” kata Yuuni dengan sinis. Iqbal
yang melihat ekspresi Yuuni jadi gak enak hati.
Suasana jadi hening.
Untuk mencairkan
suasana nurul memulai percakapan ”Nisa
mana ya? Kok gak dateng –dateng sih?”.
“Gak bisa katanya, ada kerja
kelompok” sahut Dhea.
”Ya ampun, gue juga ada
janji nih. Duluan ya friends!”
Yuuni menenteng tasnya, tapi
belum sempat melangkah Iqbal
bertanya “Jadi
lo mau pergi gitu aja?”.
”Hmmm.., ya iyalah nanti
telat janjiannya” jawab Yuuni
singkat.
Dududududu.....lalalalala....dududududu.....lalalalala
Ringtone ponsel Nisa
berbunyi keras, memaksanya beralih dari pr’nya
ke ponselnya..
‘Dari
Nurul? Tumben?’
“Hallo?”
“Nisa? Kita harus
gimana?” Loh
kok suara Dhea
yang terdengar.
“ini Dhea ya? Apa maksudnya kita?”
“Ya aku sama Nurul lah Nis. Gimana nih Yuuni kayaknya marah deh”
“Ya minta maaf dong, pasti
dimaafin kok”
“Iya tapi gimana? Kamu aja
ya yang minta maaf, pliss!”
“Kok aku sih?!”
“Kan ini rencana kamu Nis, udah ya kalo berhasil
kabarin ya”
“Tapi
kan...tutt....tutt...tuttt”
Terpaksa deh Nisa menelepon Yuuni, menjelaskan semuanya
dan meminta maaf. Tapi diluar perkiraan Yuuni
malah marah-marah.
“Gak semudah itu, gak enak
tau ketemu mantan lagi! Kalo kalian mau aku maafin, kalian harus ambilin buku
aku yang ketinggalan di kelas malam ini juga”
“tapi Yun...”
“TERSERAH!”
tuttt....tuttt..tuttt..
‘Hufft’
Yuuni merasa lebih lega
setelah menumpahkan kemarahannya. Tapi dia sedikit menyesal kenapa dia bisa
sekasar itu. Satu lagi yang disesalinya, pertanyaan Iqbal.
Dia tau apa maksud
iqbal, dia pasti mengharapkan ucapan ulang tahun dari yunni. Atau sekedar
terimakasaih atas traktirannya. Tapi lebih lama Yuuni bersama Iqbal, lebih banyak kekecewaan yang
diingatnya.
Nisa melelpon Dhea dan menjelaskan
semuanya,akhirnya mereka sepakat bertemu di sekolah.15 menit kemudian Nurul, Dhea dan Nisa tiba di sekolah.
Untung saja malam ini sekolah mereka sedang ada acara jadi tidak sesepi
biasanya. Bukan berarti mereka bisa bebas berkeliaran. Tidak lama kemudian seorang
anggota OSIS kelas 2, yang biasa
dipanggil Tia
mencegat mereka.
“Mau kemana?” tanya Tia.
“Ambil buku Kak,” jawab Dhea singkat
“Yang bener?”
“Iya kak, kalo gk percaya
ikut aja temenin kita” jawab Nisa.
Karena takut ada
apa-apa dan dia disuruh tanggung jawab Tia
akhirnya mengikuti mereka. Dhea
dan Nurul masuk ke kelas
mencari buku Yuuni.
Sedangkan Nisa
dan duduk menunggu di kantin
sebelah kelas. Sudah 5 menit tapi Dhea
dan Nurul belum juga keluar, Tia mulai bosan dan pergi
meninggalkan Nisa
sendirian.
Nisa sebenarnya
juga bosan, karena kantin di kantin itu gak ada siapa”, tiba-tiba angin
berhembus kencang dan Nisa
dikagetkan oleh tepukan di pundaknya.
Dia menoleh, ternyata Nurul.
“Hufft ngagetin aja rul,
udah bukunya?”
“Udah nis, pulang yuk” jawab Nurul
“Loh Dhea mana?”
“Udah pulang duluan. Aku
nginep di rumah kamu ya, aku.udah izin kok”
Nisa
mengiyakan saja. Setibanya di rumah Nisa
nurul mulai menangis. Nisa yang bingung mengajaknya ke kamar. “ Kamu kenapa rul?”
“Aku di bully nis, semuanya
jahat sama aku...huhuhuhu”
“Siapa yang bully kamu? Kamu
gak boleh lemah rul, kamu harus berani sama mereka. Seenggaknya kamu harus
lapor guru”
Nurul
berhenti menangis lalu menoleh pada Nisa
“ Gitu ya Nis. Kalo ditu aku gak akan
sedih lagi deh. Sekarang aku mau tidur aja”. Nurul kemudian berbaring di kasur
dan tertidur. Sedangkan Nisa
mengunci pintu lalu tidur di samping Nurul.
Paginya Nisa
tidak menemukan Nurul
di mana pun. “Apa
sudah pulang ya?” pikirnya. Nisa lalu mandi dan berangkat sekolah. Tapi
bagaimana bisa pintunya masih terkunci.
Di sekolah Nurul, Dhea dan Yuuni sudah menunggu Nisa.
Begitu Nisa terlihat mereka
langsung menghampiri. “Nis, kamu kemana aja? Katanya kemarin ngilang gitu
aja” tanya Yuuni. “Kamu gak papa kan,
gak ketemu yang aneh-aneh kan?” tanya Dhea.
“Maksud kalian apa sih? Aku kemarin kan pulang sama Nurul. Ya kan rul?”
“ Aku pulang sama Dhea Nis” jawab Nurul
“Gak mungkin, kamu
kemarin tidur di kamar aku rul” Nisa
meyakinkan
“Nggak Nis aku nginep di rumah Dhea”
“Jadi? Jadi aku
pulang sama siapa kemarin? Aku tidur sekamar sama siapa? Itu gak mungkin hantu
kan?”
TO BE CONTINUED
wah ditunggu lanjutannya yah
BalasHapuskatalog promo alfamart jumat sabtu minggu